Omtutorial adalah Blog tentang Pelajaran Sejarah, Biologi, Fisika, Kerajaan. Wawasan yang luas di dapatkan dari blog ini.

Biologi Sistem Reproduksi Manusia

A. Stuktur dan Fungsi Organ Reproduksi Manusia

1. Organ Reproduksi Pria


a. Struktur dan Fungsi
1) Organ Reproduksi Luar
a) Penis
Merupakan alat untuk memasukkan sperma ke saluran kelamin wanita. Dalam penis terdapat tiga rongga yang terdiri atas dua jaringan spons korpus kavernosa dan jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra.

b) Skrotum
Merupakan kantong yang membungkus testis. Skrotum dapat mengerut dan mengendur untuk menyesuaikan suhu lingkungan.

2) Organ Reproduksi Dalam


a) Testis
Memiliki fungsi memproduksi sperma melalui proses spermatogenesis dan testosteron.Dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang menjadi tempat pembentukan sperma.
b) Saluran KelaminMemiliki fungsi menyalurkan sperma dari testis keluar dari testis. Saluran kelamin pria terdiri atas:
epididimis(tempat penyimpanan sperma sementara),
vas deferens(saluran penghubung epididimis menuju vesikula seminalis),
saluran ejakuasi(saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra),
uretra(saluran reproduksi terakhir)
c) Kelenjar Kelamin Saat sperma melalui saluran kelamin sperma mengalami penambahan cairan-cairan kelamin. Cairan tersebut diantaranya adalah :

Vesikula seminalis : penghasil enegi sperma
Kelenjar prostat : memberi suasana basa pada cairan sperma.
Kelenjar cowper : mengasilkan cairan yang bersifat basa.
b.Proses-proses dalam Organ Reproduksi


Proses yang terjadi dalam organ reproduksi manusia adalah spermatogenesis.
Spermatogenesis melibatkan

Spermatogonium (sel induk spermatozoa) : penghasil sperma
Sel sertoli : pemberi nutrisi spermatozoa
Sel Leydig : penghasil hormon testosteron

Spermatogenesis dipengaruhi beberapa hormon

LH : merangsang sel Leydig untuk menghasilkan testosteron
FSH : merangsang sel sertoli menghasilkan ABP.


Spermatogenesis beberapa tahap

Tahap penggandaan : sel primordial mengalami penggandaan berulang-ulang.
Tahap pertumbuhan : Spermatogonia tumbuh dan berkembang membentuk spermatosist primer.
Tahap pematangan : Spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua spermatosit sekunder (haploid)
2. Organ Reproduksi Wanita
a. Struktur dan Fungsi
1) Organ Reproduksi Luar














a) Vulva : celah paling luar alat kelamin wanita.


b) Labium : bagian yang membatasi vulva. Labium ada dua yaitu labium mayora(bagian lur) dan labium minora(bagian dalam). Antara dua labium tersebut terdapat klitoris yang mengandung banyak pembuluh darah dan ujung saraf.
2) Organ Reproduksi Dalam




a) Vagina : Saluran akhir organ reproduksi wanita yang bermuara di vulva dan mengandung banyak lendir. Lendir berguna saat koitus dan memudahkan kelahiran bayi.


b) Uterus : Rongga besar pertemuan oviduk kanan dan kiri. Fungi uterus adalah sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga siap lahir.


c) Oviduk/tuba fallopi : sepasang saluran yang ujungnya berbentuk corong. Fungi oviduk sebagai tempat terjadinya fertilisasi.


d) Ovarium : penghasil ovum.
b. Proses-proses dalam Organ Reproduksi
1) Oogenesis ( pembentukan sel telur/ovum)


a) Tahap penggandaan : Sel primordial membelah secara mitosis membentuk oogonia yang bersifat diploid. Tahap ini terjadi ketika masih dalam kandungan/janin.






b) Tahap pertumbuhan :Oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer (diploid). Tahap ini terjadi ketika bayi sampai mengalami puber.






c) Tahap pematangan : Terjadi perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan. Tahap ini terjadi setelah mengalami puber.






Oosit sekunder mempunai fungsi :

Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
Menarik Sperma
Mengumpulkan sperma di sekitar ovum
2) Siklus Menstruasi















Wanita dewasa akan mengalami menstruasi yang terjadi apabila sel telur tidak mengalami pembuahan/fertilisasi yang mengakibatkan luruhnya sel telur dah laisan endometrium. Umumnya siklus menstruasi terjadi selama 28 hari.





a) Fase Menstruasi : Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma.


b) Fase Pra-Ovulasi : Hipotalamus menghaslkan hormon gonadotripon yang merangsang pembentukan FSH.


c) Fase Ovulasi : Peningkata kadar estrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan FSH sehingga hipofisis melepaskan LH.


d) Fase Pasca-Ovulasi : LH merangsang folikel yang telah kosong menjadi korpus luteum yang tetapmenghasilkan estrogen dan progesteron.


Hormon-hormon selama siklus menstruasi memiliki fungsi sebagai berikut :

a) Fungsi FSH



Merangsang pembentukan folikel de Graaf dalam ovarium
Memacu pembentukan estrogen


b) Fungsi LH

Merangsang Ovulasi dan perkembangan korpus luteum
Merangsang ovarium memproduksi progesteron


c) Fungsi Estrogen




Merangsang hipofisis membentuk LH
Menghambat produksi FSH


d) Fungsi Progesteron

Memacu pembentukan endometrium
Menghambat produksi FSH
Menghambat produksi LH
3) Fertilisasi,Gestasi,Persalinan


a) Fertilisasi


Fertilisasi adalah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma yan terjadi di dalam tuba fallopi. Sebelum fertilisasi terlebih dahulu terjadi kopulasi atau persetubuhan.


Tahapan fertilisasi :

Proses Fertilisasi-Pembelahan zigot-Morula-Blastula-Gastrula


b) Gestasi (kehamilan)

Selama proses kehamilan terbentuk membran kehamilan yaitu :



Sakus vitelinus/kantong telur : merupakan pelebaran endodermis. Kantong telur merupakan tempat pembentukan sel darah dan pembuluh darah.
Korion : Membran terluar embrio.
Amnion : kantong berisi cairan tempat embrio berada dan berfungsi melindungi janin dari tekanan, benturan, dan perubahan suhu.
Alantois : Membran pembentukan tali pusar.


c) Persalinan


Proses persalinan terjadi ketika usia mencapai 38 minggu dan siap dilahirkan. Proses persalinan dipengaruhi hormon berikut :

Estrogen dihasilkan oleh plasenta
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin.
Prostagladin dihasilkan oleh membran janin.


B. Penyakit, Gangguan, dan Perawatan Organ Reproduksi



1. Penyakit dan Gangguan Organ Reproduksi
a. AIDS


Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang diakibatkan oleh virus HIV.


Gejala :

Berat badan turun drastis
Demam tinggi, diare, dan batuk berkepanjangan
Kelainan kulit dan iritasi
Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh
Indfeksi jumur di mulut dan kerongkongan
b. Sifilis (raja singa)


Penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum.


Gejala :

3-4 minggu normal.
6-12 minggu timbul benjolan disekitar alat kelamin disertai pusing dan nyeri tulang.
2-3 tahun mengalami masa laten yaitu tidak mengalami gejala apapun.
5-10 tahun menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
c. Keputihan


Keputihan ditandai dengan keluarnya cairan putih kental yang berbau tidak sedap dari vagina. Penyakit ini terjadi akibat infeksi jamur maupun bakteri. Keputihan akibat jamur Chlamydia trachomatis disbut klamidiasis sedangkan infeksi oleh jamur Candida albicans disebut kandidiasis. Keputihan juga diakibatkan oleh bakteri Gardnerella.
d. Gonorrhoe


Penyakit organ reproduksi ini diakibatkan oleh Neisseria gonorrhoee. Selama 2-10 hari setelah terinfeksi tidak ada gejala. Stelah itu penderita mengalami gejala nyeri, merah, bengkak, dan bernanah pada alat kelaminnya.
e. Epididimitis


Epididimitis adalah peradangan pada saluran reproduksi pria (epidedemis).
f. Orkitis


Orkitis adalah peradangan pada testis yangdisebabkan oleh bakteri dan virus.
g. Prostatitis


Prostatitis adalah kelainan pada prostat akibat inflamasi kelenjar prostat.
h. Kanker Genitalia


Terjadi pada organ reproduksi wanita yaitu vagina, serviks, dan ovarium.
i. Herpes Genitalis


Diakibatkan oleh virus herpes simplex dengan masa tenggang 4-7 hari sesudah virus masuk dalam tubuh.
j. Trikomoniasis Vaginalis
Diakibatkan oleh parasit Trychomonas vaginalis.
k. Kutil Kelamin

Diakibatkan oleh Human Papilloma Virus(HPV). Gejalanya terdapat kutil pada alat kelamin.
l. Uretritis

Uretritis adalah peradangan uretra oleh Chlamydia trachomatis dan Ureplasma urealyticum atau virus herpes. Gejalanya keluar cairan putih kental yang tersa panas dan sakit saat buang air kecil.

2. Perawatan Organ Reproduksi

a. Merawat Organ Reproduksi Wanita

Membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil
Menjaga alat kelamin tetap kering
Menggunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat
Tidak menahan buang air keci
Jika menggunakan antiseptik cukup dua minggu sekali
Tidak memberi bedak pada daerah kewanitaan karena dapat menimbulkan kanker

b. Merawat Organ Reproduksi Pria

Mengurangi mandi air panas karena dapat mengganggu spermatogenesis
Tidak menggunakan celana ketat untuk melindungi testis
Menghindari minuman beralkohol dan rokok
Menerapkan pola hidup sehat
Tag : biologi
0 Komentar untuk "Biologi Sistem Reproduksi Manusia"

Silahkan berkomentar yang baik dan menarik sesuai dengan isi konten.
Komentar yang tidak diperbolehkan :

1. Berbau penghinaan SARA & PXXN
2. Komentar dengan Link hidup ( akan dianggap spam )
3. Komentar tidak nyambung dengan isi postingan

Back To Top